Kamis, 24 Mei 2012

Penjual keliling itu….


Sore ini, entah ke berapa juta kali aku merasa bersyukur ketika penjual itu lewat di depan rumah. Tak hanya di depan rumah, tv juga. Dari kecil aku slalu merasa iba melihat mereka. Entahlah, mungkin memang itu yang sepantasnya kita rasakan.
Mulai dari penjual makanan, alat rumah tangga, bahkan benda seberat batu gilingan pun menjadi langganan para penjual sebagai barang dagangan. Tenaga yang dikeluarkan tak sebanding dengan penghasilan yang didapat. Iya kalo barang dagangannya habis, kalo nggak, kata kasian yang slalu hadir dibenak kita akan keadaan merekapun sudah tak layak. Rasanya lebih dari itu. Menghabiskan tenaga untuk mengayuh sepeda, atau bahkan berjalan kaki. Sejak subuh hari sampai siang hari, bahkan ada juga yang berjualan hingga larut malam.
Gimana ya, nasib anak-anak mereka? Membayangkannya saja aku tak sanggup, apalagi melihat keadaan itu dengan nyata. Kita bersyukur, dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang berkecukupan. Kita gak bisa memilih untuk dilahirkan di tengah keluarga yang kaya raya. Kalo bisa milih,, gak ada orang miskin deh..
Setiap mereka lewat, pengen banget panggil mereka agar aku bisa membeli barang sedikit. Setidaknya, membantu sebisa yang aku mampu. Tapi terkadang, kalo aku gak cocok dengan apa yang mereka jual, masak iya harus beli. Yaah,, itu, sedikit beban dihati. Paling enggak aku masih bisa berdo’a untuk mereka.
Semoga apa yang mereka lakukan itu di ridhoi oleh Allah SWT. Semoga mereka mendapat rezki yang lebih. Serta ditabahkan hatinya atas sgala cobaan akan kehidupan ini. Semoga kehidupan mereka menjadi lebih baik…. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar